Kamis, 16 April 2015

SINGAPURA DULU DAN KINI

Singapura akan merayakan 50 tahun hari berdirinya, pada tanggal 9 Agustus 2015. Wilayah kumuh bekas jajahan Inggris itu kini telah menjelma menjadi negara kota yang maju dan megah, jalan-jalan yang bersih dan bangunan tertata rapi.

Berikut adalah foto-foto negeri yang dibangun mendiang Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama negeri Singa beberapa dekade lalu. Gambaran dulu dan kini yang mengungkap bagaimana keseriusan Singapura melakukan pembangunan.


SENTOSA
Sentosa dulu disebut sebagai Pulau Belakang Mati. Jauh sebelum menjadi lokasi tujuan turis mancanegara, Sentosa merupakan perkampungan, di mana orang-orang Singapura berbagi tempat tinggal dengan tentara Gurkha.

Saat ini Sentosa telah menjadi lokasi turis kelas dunia, dengan berbagai atraksi seperti Universal Studios dan Resorts World.





STADION NASIONAL
Singapura telah menyelesaikan pembangunan Stadion Nasional Kallang yang baru pada tahun 2014, sekitar 13 tahun setelah perencanaannya di lahan seluas 35 hektar. Biayanya sekitar $1,3 miliar.





KEPPEL BAY
Wilayah Keppel Bay yang dibangun sejak tahun 2011, kini diasosiasikan dengan orang-orang yang cukup kaya untuk memiliki kapal pesiar pribadi, serta unit apartemen dengan pemandangan luar biasa.





GREAT WORLD
Bagi publik Singapura hari ini, Great World adalah pusat perbelanjaan di sepanjang River Valley, yang dahulu merupakan satu dari tiga tempat hiburan tua di Singapura, pada 1960-an.




ORCHARD
Mereka yang berkunjung ke Singapura, pasti akan melihat kemegahan kota di Jalan Orchard. Inilah penampakan Orchard beberapa dekade sebelumnya.




TANG PLAZZA
Tang Plazza terkait dengan Tan Choon Keng dan kisah hidupnya yang legendaris. Bermula dari seorang penjual barang keliling, dia sukses menjadi pengusaha kaya.





GEYLANG
Pada 1960-an, Geylang dikenal sebagai wilayah pemukiman orang Melayu atau disebut Kampong Malay. Sekalipun telah tersentuh pembangunan, beberapa toko tradisional Melayu sampai sekarang masih dapat ditemukan di Geylang.





KAMPONG GLAM
Seperti Geylang, Kampong Glam juga dibuat berdasarkan Raffles Plan, digunakan untuk pemukiman imigran Melayu.





ICE CREAM UNCLE
Penjual es krim ini masih berada di lokasi yang sama, dengan bentuk yang tidak jauh berubah. Seakan menjadi monumen bagi publik Singapura, saat merasa butuh bernostalgia.



DOWNTOWN
Pusat kaki langit Singapura 1950 dan saat ini. Tampak gedung Hotel Fullerton (d/h Central Post Office) yang berdiri kokoh sampai sekarang.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar